Sebuah kesalahan yang
tidak kecil pernah aku lalui bersamanya. Dia yang telah mengajariku salah satu
moral hidup di bumi ini.
Aku rindu gadis itu.
Gadis mungil yang lincah. Jiwa seorang teman sejati ada pada dirinya. Hati yang
penuh dengan kelembutan dan kasih sayang terpancar jelas dari wajahnya. Sikap
yang sopan dan sangat santun selalu terlontar dari sepasang bibirnya.
Aku menyesal akan
hari-hari tua, dimana aku merasa menyia-nyiakan kehadirannya. Entah apa
rasanya, itu semua tidak bisa aku ungkapkan. Hanya do’a, do’a dan do’a yang
bisa aku lakukan untuknya saat ini. Setiap hari aku menadahkan kedua tangan dan
meminta pada Tuhan agar Dia menyampaikan salam rindu dan permohonan maaf ku
yang sangat besar padanya.
Aku yakin sekarang kamu
pasti sudah menjelma menjadi bidadari kecil. Kamu hanya menunggu waktu dimana
semua yang ada di bumi ini akan punah, dan kamu melangkah dengan sepasang sayap
di punggung mu menuju surga yang indah di atas sana.
Maaf teman, aku
bukannya ingin membuat kamu merasa risih disana. Aku sangat merindukan mu. Aku
sangat menyayangimu. Aku sangat mencintaimu.
Monday, June 27, 2011
By: Hamda Fitra Boer
Kemerdekaan terasa hampa
Kau takkan mengerti segala lukaku
Karna cinta telah sembunyikan
pisaunya
Membayangkan wajahmu adalah siksa
Kesepian adalah ketakutan dan
kelumpuhan
Engkau telah menjadi racun bagi
darahku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar